Arsip untuk 3 Juli 2009

Dibunuh karena berhaluan kiri

Baik sekali kita ingat bahwa Bung Karno telah dikhianati oleh besar-pembesar militer (bersama-sama tokoh-tokoh sipil dari berbagi kalangan) dan akhirnya dibunuh degan cara menterlantarkannya ketika sudah sakit keras, adalah karena sikap politik Bung Karno yang kiri, atau yang revolusioner, dan anti imperialisme (terutama AS). Bung Karno adalah seorang nasionalis kiri sejak ia masih muda sekitar 25 tahun. Bolehlah dikatakan bahwa sepanjang kehidupannya yang lama dalam memimpin perjuangan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan (dan juga sesudah mencapai kemerdekaan) Bung Karno selalu dipersenjatai dengan pandangan kiri atau revolusioner.

Haluan kiri atau orientasi revolusionernya ini tercermin dalam seluruh karya-karyanya, yang secara menonjol dimulainya tahun 1926 (Tulisan “Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme) sampai ketika menjabat sebagai Presiden dan Pemimpin Besar Revolusi. Justru, yang membikin Bung Karno bisa menjadi pemimpin besar rakyat Indonesia selama perjuangan merebut kemerdekaan dan juga sesudah menjabat presiden itu adalah fikiran-fikirannya yang kiri dan revolusioner, baik ditingkat nasional maupun internasional (Ingat sekali lagi, antara lain : konferensi Bandung, Indonesia keluar dari PBB, “Go to hell with your aid”, “Dibawah Bendera Revolusi”, ‘Revolusi belum selesai” dll dll) (lebih…)

Liberalisasi ekonomi merupakan ciri khas sistem Kapitalisme. Hanya saja bentuk dan cara liberalisasi tersebut mengalami perkembangan seiring dengan perubahan realitas sistem Kapitalisme dan tarik-menarik kepentingan negara besar khususnya Amerika Serikat.

Dalam booklet Sarana dan Cara Imperialisme Barat di Bidang Ekonomi yang dikeluarkan Hizbut Tahrir (1998), dijelaskan Amerika menyebarkan ide tentang pembangunan ekonomi dan keadilan sosial untuk menggiring negara-negara baru merdeka masuk ke dalam cengkramannya. James Petras (2004) menyebut hal itu sebagai ekpansi penjajah (imperialist expansion) dalam wujud neoliberalisme dan globalisasi.

Amerika mendorong pembangunan berbasis hutang hutang dan investasi asing di dunia ketiga. Dengan cara ini, Amerika menjebak mereka dalam perangkap hutang (debt trap) sehingga mudah didikte bahkan hingga “bertekuk lutut”.

Sebelum Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Amerika telah mengincar negeri kita. Dalam bahasa David Ransom, Indonesia merupakan “hadiah yang terkaya bagi penjajah” di dunia. Presiden AS, Richard Nixon pernah menyebut Indonesia sebagai “hadiah terbesar” di wilayah Asing Tenggara (Ransom: 2006). Sedangkan Presiden Lyndon Johnson menyatakan kekayaan alam Indonesia yang melimpah sebagai alasan Amerika mendekati dan “membantu” Indonesia (Johnson Library: 1967). (lebih…)

Tulisan ini berupa curahan hati yang mengandung berbagai perasaan, fikiran, dan kenangan yang berkaitan dengan hari wafatnya Bung Karno pada tanggal 21 Juni 1970, yang jasadnya sejak 39 tahun dimakamkan di kota Blitar. Walaupun wafatnya Bung Karno sudah terjadi 39 tahun yang lalu, tetapi setiap tanggal 21 Juni banyak orang yang tetap mengenang – baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama – berbagai persoalan yang terjadi sekitar peristiwa besar bagi bangsa kita ini.

Sampai selarang, banyak orang yang masih tetap merasa sedih kehilangan Bung Karno, seorang pemimpin besar yang menjadi pujaan rakyat, yang sebelum digulingkan oleh Suharto serta para jenderal pendukungnya, merupakan massa besar pencinta dan pengagumnya. Kecintaan banyak orang dari berbagai kalangan masyarakat ini kelihatan jelas dari besarnya jumlah pengunjung makamnya di kota Blitar setiap hari. Kiranya, tidaklah berlebih-lebihan kalau ada orang mengatakan bahwa tidak satu pun makam dari pemimpin-pemimpin Indonesia lainnya, yang mendapat kunjungan setiap hari sebanyak makam Bung Karno;
(lebih…)

Hello world!

Posted: 3 Juli 2009 in Uncategorized

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!